Senin, 06 Desember 2021
Pemilihan Ketua OSIM MAS Jannaturroichan Masa Bakti 2021 - 2022
Rabu, 27 Oktober 2021
Sakarat Al-Mawt
KISAH RASULULLAH ﷺ
Bagian 158
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
*Nazak (sakaratul maut) سكرة الموت*
Saat nazak mendatangi Rasulullah ﷺ, Aisyah membiarkan Rasulullah ﷺ bersandar di dadanya. Hal ini dia ceritakan olehnya:
"Sebenarnya di antara nikmat anugerah Allah kepadaku pada saat Rasulullah meninggal di rumahku, di hari giliranku, di antara dada dan leherku, dan menautkan antara liurku dan liur Rasulullah Ketika Rasulullah meninggal.
Sebelum itu Abdul Rahman bin Abu Bakar telah masuk ke kamar dengan memegang kayu suginya, dan aku membiarkan Rasulullah ﷺ bersandar, kulihat Rasulullah ﷺ memperhatikan ke arahnya, aku sadar bahwa Rasulullah ﷺ suka akan siwak (sugi) tersebut.
Maka aku bertanya: "Maukah aku ambil untukmu Rasulullah?" Rasulullah ﷺ pun mengangguk, kemudian aku berikan siwak kepada Rasulullah, tetapi siwaknya agar keras dan aku berkata: "Biarkan aku melunakkannya?"
Rasulullah menganguk, kemudian aku pun melembutkannya, kemudian Rasulullah ﷺ pun bersugi dengannya".
Dalam satu riwayat lain diriwayatkan, Rasulullah bersugi dengan sepuas-puasnya, pada waktu itu ada sebuah bejana berisi air di depan Rasulullah, Rasulullah memasukkan tangannya kemudian menyapukan air ke mukanya sambil berkata: "Sebenarnya kematian ini ada sakaratnya" - hadits.
Tidak berapa lama setelah Rasulullah selesai menyugi giginya, Rasulullah pun mengangkat tangannya dan jarinya menunjuk ke langit diikuti dengan renungan mata yang sayu, disusuli dengan gerakan bibirnya.
Aisyah mendengar ungkapan terakhir yang dilafazkan oleh Rasulullah ﷺ seperti berikut:
"Bersama-sama dengan mereka yang telah Engkau karuniai dan golongan para nabi, siddiqin, syuhada' dan salihin, Ya Allah Ya Tuhanku ampunilah aku dan kasihanilah aku, letakkanlah aku dengan Kekasih yang Tertinggi, Ya Allah Ya Tuhanku Kekasih yang Tertinggi."
Rasulullah mengulangi lafaz yang terakhir sebanyak tiga kali dan tangan Rasulullah pun layu turun ke bawah, maka Rasulullah pun kemudian bersama Kekasih Yang Tertinggi.
انا لله وانا اليه راجعون
inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun
"Sesungguhnya kita adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kita kembali".
Al-Baqarah 156
Peristiwa meninggalnya Rasulullah ini terjadi pada saat pagi matahari sudah mulai naik, pada hari Senin dua belas (12) Rabiulawwal tahun kesebelas (11) Hijriah di waktu usia Rasulullah genap enam puluh tiga (63) tahun lebih empat (4) hari.
*Kepiluan Menyelubungi Para Sahabat*
Kini berita meninggalnya Rasulullah yang memilukan itu tersebar luas, suasana muram
menyelubungi tanah Madinah, kata Anas:
"Tidak pernah aku melihat satu hari lebih ceria dan bercahaya dari hari kedatangan Rasulullah ﷺ ke Madinah dan tidak pernah pula aku lihat satu hari yang lebih buruk dan muram dari hari meninggal Rasulullah ﷺ".
Setelah wafatnya Rasulullah ﷺ puteri Rasulullah, Fatimah رضي الله عنه telah mengucapkan suatu ungkapan:
"Duhai ayahku, kau menyahut seruan Tuhanmu, duhai ayahku, syurga Firdaus akhirmu, duhai ayahku, kepada Jibril jua kami bertakziah mengenai kewafatanmu"
*Sikap Umar*
Di hari itu Umar telah berdiri di depan khalayak dan menurut riwayat menceritakan bahwa dia telah mengigau dengan berkata:
"Sebenarnya ada beberapa orang munafiqin telah menyebut bahwa Rasulullah telah wafat, sesungguhnya Rasulullah ﷺ tidak wafat, cuma dia pergi menemui Tuhannya seperti Musa bin Amran pergi menemui Tuhannya, Musa menghilang diri untuk selama empat puluh malam, kemudian Musa pulang kembali setelah orang berkata, ya Musa telah mati. Demi Allah, Rasulullah ﷺ pasti akan pulang kembali, siapa pun yang menyangka bahwa Rasulullah ﷺ telah wafat mesti dipotong tangan dan kaki-kaki mereka.
*Pendirian Abu Bakar*
Abu Bakar menyambuk kudanya, berlari dari rumahnya di Sanh, sesampainya di perkarangan masjid dia kemudian masuk ke dalam masjid. Tanpa bicara sepatah kata pun dengan orang banyak, dia memasuki kamar Aisyah menuju ke tempat Rasulullah yang sedang berbaring ditutup dengan kain. Dia membuka tutup muka Rasulullah ﷺ, kemudian memeluk dan mencium muka Rasulullah sambil menangis dan berkata:
"Demi dikaulah ibu ayahku, Allah tidak akan mengenakan kau dua kematian, adapun kematian yang telah ditentukan kepada mu ini sudah kau hadapinya".
Setelah itu Abu Bakar dan Umar keluar menemui orang banyak, Abu Bakar berkata:
"Wahai Umar silakan duduk" Namun Umar enggan untuk duduk. Orang banyak pun mengerumuni Abu Bakar dan membiarkan Umar di situ. Abu Bakar berkata kepada semua yang hadir:
"Setelah mengucap tahmid dan syukur maka ingin aku sampaikan di sini, siapa pun di antara kamu yang menyembah Muhammad sesungguhnya Muhammad telah meninggal dan siapa pun yang menyembah Allah maka sesungguhnya Allah itu hidup dan tidak akan mati".
Kemudian dia membaca ayat Allah:
وَ مَا مُحَمَّدٌ اِلَّا رَسُوۡلٌ ۚ قَدۡ خَلَتۡ مِنۡ قَبۡلِہِ الرُّسُلُ ؕ اَفَا۠ئِنۡ مَّاتَ اَوۡ قُتِلَ انۡقَلَبۡتُمۡ عَلٰۤی اَعۡقَابِکُمۡ ؕ وَ مَنۡ یَّنۡقَلِبۡ عَلٰی عَقِبَیۡہِ فَلَنۡ یَّضُرَّ اللّٰہَ شَیۡئًا ؕ وَ سَیَجۡزِی اللّٰه الشّٰکِرِیۡنَ
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
{Ali 'Imran (آل عمران) / 3:144}
Kata Ibn Abas: Demi Allah, pada waktu itu manusia banyak yang tidak mengetahui bahwa Allah telah menurunkan ayat ini kecuali setelah Abu Bakar membacanya, dengan itu orang banyak pun menerima dan membacanya.
Kata Ibn Musaiyab: Umar telah menyebut:
"Demi Allah, setelah aku mendengar apa yang disampaikan oleh Abu Bakar, kakiku merasa tidak berdaya lagi untuk berdiri, kemudian aku terkulai ke tanah, karena apa yang disampaikan oleh Abu Bakar itu, telah memastikan bahwa Rasulullah meninggal".
Bersambung
Minggu, 24 Oktober 2021
Firasat Perpisahan: Kisah 156
*KISAH RASULULLAH ﷺ*
Bagian 156
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
*Firasat Perpisahan*
Setelah Dakwah Islamiah sempurna dan Islam menguasai keadaan maka tanda-tanda dan bahasa-bahasa pengucapan selamat tinggal kepada dunia dan kepada manusia mulai nampak di dalam ungkapan-ungkapan dan ucapan-ucapan Rasulullah ﷺ melalui perkataan dan perbuatannya.
Di dalam bulan Ramadhan tahun ke sepuluh Hijriah, Rasulullah beriktikaf di masjid selama dua puluh hari, sedang sebelumnya hanya sepuluh hari.
Di waktu itu Jibril عليه السلم mendatangi Rasulullah ﷺ untuk mengulang tadarus Alquran sebanyak dua kali.
Di dalam Hajji Wada' Rasulullah telah menyebut:
"Sebenarnya kemungkinan aku tidak akan bertemu kamu lagi setelah pertemuan kita di tahun ini".
Ketika di Jamrah Aqabah Rasulullah berkata: "Ambillah ibadah haji ini dariku, bisa jadi aku tidak akan mengerjakan haji lagi setelah tahun ini".
Surah Nasr turun di pertengahan hari-hari tasyrik, dari surat tersebut Rasulullah ﷺ mengetahui bahwa itu adalah ucapan selamat tinggal dan pemberitahuan tentang kematiannya.
_Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,_
_dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,_
_maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat._
*{An-Nasr (النصر) / 110:1 s/d 3}*
Di permulaan Safar tahun sebelas (11) Hijriah Rasulullah ﷺ keluar menuju ke Uhud, Rasulullah sholat untuk para syuhada' sebagai ucapan selamat tinggal kepada semua yang hidup dan yang mati, dari Uhud Rasulullah kembali ke masjid naik ke atas mimbar dan bersabda:
"Sesungguhnya aku telah berbuat keras kepadamu, sesungguhnya aku adalah melihat kamu semua, demi Allah waktu ini aku sedang menyaksikan kolam airku (kurnia Rasulullah di hari perkiraan), aku telah diberi kunci khazanah kekayaan bumi atau kunci-kunci bumi, dan sesungguhnya aku tidak takut kamu menyekutukan Allah setelah kematianku, tetapi aku takut kamu berlomba-lomba karena dunia".
Di suatu malam Rasulullah ﷺ keluar menuju ke pemakaman Baqi', di sana Rasulullah memohon ampunan untuk penghuni di kubur dengan doanya:
"Assalamulaikum wahai penghuni kubur, tenanglah kamu, pada apa yang terjadi padamu, dengan apa yang terjadi pada orang lain, kini fitnah telah mulai tiba, bagai malam yang gelap pekat, ujungnnya menyusul permulaannya, ujungnya lebih buruk dari permulaannya".
Di sini Rasulullah ﷺ menyampaikan berita gembira kepada mereka, dengan sabdanya:
"Sesungguhnya aku menyusul datang setelah kamu"
*Permulaan Sakit*
Di hari kedua puluh sembilan (29) bulan Safar tahun kesebelas (11) Hijriah, pada hari Senin, Rasulullah ﷺ berkesempatan menghadiri pemakaman jenazah di Baqi'. Di pertengahan jalan sekembalinya dari Baqi', Rasulullah merasa sakit kepala, panasnya terlalu tinggi, orang di sekitar Rasulullah ikut merasakan panasnya, terutama di atas kain balutan di kepala Rasulullah yang mulia itu.
Namun demikian Rasulullah ﷺ kemudian sholat dengan para kaum muslimin dalam keadaan Rasulullah mengalami kesakitan untuk selama sebelas hari, sedang keseluruhan hari sakit Rasulullah tiga belas (13) hari.
*Pekan Terakhir*
Sakit Rasulullah ﷺ semakin berat, isteri-isterinya berkata;
"giliranku besok? giliranku besok?".
Akhirnya, semuanya memahami keadaan Rasulullah ﷺ, karena itu Rasulullah dipersilakan untuk duduk saja.
Kemudian Rasulullah minta berpindah ke rumah Aisyah, Rasulullah berjalan di papah antara Fadlu bin Abbas dan Ali bin Abi Talib, sedang kepala Rasulullah masih tertutup dengan kain, menapakkan kakinya selangkah demi selangkah sampai Rasulullah memasuki rumah Aisyah, di situ Rasulullah menghabiskan sisa umurnya yang sepekan itu.
Aisyah رضي الله عنه kemudian membaca surah-surah Muawwizah, dan doa-doa lain yang dia terima dari Rasulullah ﷺ. Dia meniupkannya ke badan Rasulullah ﷺ dan mengusap dengan tangan Rasulullah untuk mendapatkan keberkatan.
*Lima hari sebelum meniggal*
Pada hari Rabu yaitu lima hari sebelum meninggal, panas badan Rasulullah semakin meningkat, Rasulullah ﷺ semakin bertambah sakit dan pening, menyebabkan Rasulullah meminta dengan sabdanya:
"Siramkan kepadaku tujuh gayung air dari berbagai telaga agar aku dapat keluar menemui orang banyak dan aku bisa bertemu dengan mereka".
Sahabat-sahabat yang hadir di situ membiarkan Rasuiullah duduk di atas tikar kemudian mereka mencucuri air ke seluruh badan Rasuiullah, hingga Rasuiullah ﷺ berkata: "cukup, cukup".
Pada saat itu Rasuiullah ﷺ merasa sakitnya berkurang, kemudian Rasulullah memasuki Masjid sedang kepalanya masih terbalut dengan kain, lalu Rasulullah duduk di atas mimbar dan menyampaikan kata-kata kepada orang banyak.
Ketika itu para sahabat dan khalayak pun mengerumuni, kemudian Rasulullah bersabda:
"Laknat Allah kepada kaum Yahudi dan Nasrani, karena mereka menjadikan kubur-kubur nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah"
Dalam riwayat yang lain "Allah mengutuk bangsa Yahudi dan Nasrani yang telah menjadikan kubur-kubur nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah"
dan sabdanya:
"Jangan sekali-kali kamu menjadikan kuburku sebagai berhala yang disembah"
Tidak lupa Rasulullah menawarkan kepada khalayak untuk menuntut bela kepada dirinya dengan berkata:
"Siapa di antara kamu yang telah aku pukul belakangnya, ini belakangku siap untuk menerima balas pemukulan, dan siapa pun yang telah aku caci maki harga dirinya, nah ini dia harga diriku siap, untuk yang menuntut balas".
Kemudian Rasulullah ﷺ turun dari minbar dan menunaikan sholat Dzuhur dan kembali duduk di atas mimbar mengulangi soal pembalasan dan yang lain-lain hingga salah seorang yang hadir berkata:
"Rasulullah ﷺ telah berhutang dari aku sebanyak tiga dirham yang belum jelas"
Maka kata Rasulullah ﷺ: "Fadhl! Jelaskan kepadanya".
Kemudian Rasulullah mewasiatkan dan berpesan kepada orang-orang Anshor dengan sabdanya:
"Aku berpesan kepada kamu sekalian, bersikap baiklah terhadap Anshor, mereka itu adalah perut dan bekal untukku, mereka telah melaksanakan kewajiban mereka, yang belum terlaksana adalah hak mereka. Untuk itu balaslah kebaikan mereka dan beri maaf kesalahan mereka"
Katanya pula: "Sesungguhnya aku ini seorang hamba Allah yang telah diberi pilihan untuk menerima kemewahan dunia secukupnya atau memilih kedudukan di sisi-Nya, di sini aku telah memilih kedudukan di sisi-Nya"
Kemudian Rasulullah pun berkata pula:
Sesungguhnya orang yang paling selamat dalam bersahabat dan juga merupakan hartaku adalah Abu Bakar, seandainya aku harus mengambil teman selain dari Allah niscaya aku memilih Abu Bakar. tetapi dia adalah saudara, dan mempunyai hubungan dekat di dalam Islam, karena itu semua pintu rumah ke masjid harus ditutup kecuali pintu rumah Abu Bakar.
Bersambung , , ,
Pahami Dulu
PAHAMI LEBIH DULU...
-
Bunda dari anak berkebutuhan khusus...
-
Apabila anak sudah bisa menjawab pertanyaan, namun dengan cara meniru persis semua kata dan kalimat yang didengar atau ditanyakan padanya, maka pahamilah bahwa itu bukan bentuk komunikasi. Segeralah meminta bantuan untuk menghilangkan echolalia ini sebelum anak semakin terbiasa bicara dengan mengulang persis semua yang didengarnya.
-
Apabila anak sudah pandai membaca namun sedikitpun tak paham makna setiap kata yang dibacanya, pahamilah bahwa anak membutuhkan pengajaran khusus untuk mengetahui bahwa setiap kata ada maknanya. Karena kemampuannya membaca tak banyak membawa manfaat untuknya.
-
Apabila anak sudah pandai menulis namun tak mampu membacanya, pahamilah bahwa anak hanya hafal simbol namun tak tahu bahwa apa yang ditulisnya itu punya makna. Anak membutuhkan pengajaran khusus mengenai bunyi huruf dan makna setiap kata.
-
Apabila anak sudah lulus SMA namun hanya memiliki kemampuan akademis saja, pahamilah bahwa anak sangat membutuhkan ilmu cara berkomunikasi, bersosialisasi dan bersikap baik. Karena kemampuan akademis saja tak banyak bermakna untuk kehidupannya tanpa disertai 3 kemampuan itu
Kamis, 21 Oktober 2021
Ghonimah
*KISAH RASULULLAH ﷺ*
Bagian 153
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
Rampasan Perang
Rampasan yang diperoleh kaum muslimin terdiri atas:
Enam ribu (6,000) orang tawanan,
dua puluh empat ribu (24,000) ekor unta,
lebih empat puluh ribu (40,000) ekor biri-biri dan
empat ribu (4,000) uqiyah emas.
Rasulullah memerintahkan agar rampasan perang ditempatkan di "Ja'ranah", dengan menunjuk Mas'ud bin Amru Ghaffari sebagai penjaganya, sampai selesai gerakan ghuzwah (invasinya) ke "Ta'if".
Setelah invasi ke Ta'if selesai, kemudian dilaksanakan pembagian rampasan perang, dibagikan sebagaimana dilakukan pada waktu-waktu sebelumnya.
*HAJJAH WADA'*
Haji Terakhir
Tugas dakwah Rasulullah ﷺ sudah mendekati penghujung selesai, penyampaian risalah pun sudah dilaksanakan, penegakan sebuah syariat baru yang berasaskan pada konsep uluhiyah dan ketuhanan yang satu hanya kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan tidak ada tuhan selain Allah berdasarkan risalah Muhammad ﷺ telah menjadi kenyataan.
Rasulullah ﷺ seakan-akan telah mendengar panggilan dari dalam hatinya yang memberitahu bahwa persinggahan Rasulullah di dunia sudah sampai pada waktu yang telah ditetapkan.
Hal ini nampak ketika Rasulullah mengutus Muaz bin Jabal ke negeri Yaman sebagai Gubernur di tahun kesepuluh (10) Hijriah.
Rasulullah ﷺ bersabda kepada Muaz:
"Wahai Muaz, sebenarnya engkau mungkin tidak akan bertemu aku lagi setelah tahun ini dan semoga kau akan melalui masjidku dan kuburku".
Muaz menangis tersedu-sedu karena akan berpisah dengan Rasulullah ﷺ.
Dengan izin Allah, Rasulullah ﷺ berkesempatan melihat hasil kerja dakwahnya setelah mengalami berbagai kepahitan dan kesusahan selama dua puluh tahun lebih.
Di ujung bandar Mekah, Rasulullah ﷺ berkumpul bersama dengan para perwakilan qabilah Arab, menyampaikan kepada mereka syariat-syariat dan hukum-hukum Islam. Rasulullah minta persaksian mereka, bahwa dia telah menyampaikan amanah dan tugas-tugasnya, menyampaikan risalah dan bertanggungjawab menasihati seluruh umat.
Pada hari itu Rasulullah ﷺ mengdeklarasikan cita-citanya untuk menunaikan ibadah haji yang terakhir. Berduyun-duyun umatnya mengunjungi Madinah, mereka semua ingin menyertai dan mengikuti Rasulullah dalam ibadah hajinya.
Pada hari Sabtu empat hari terakhir bulan Zulkaedah, Rasulullah ﷺ siap dengan kendaraannya, mempersiapkan dirinya, memakai minyak rambut dan menyikatnya, mengenakan pakaian dan syalnya serta menyandang senjatanya.
Setelah sholat dzuhur, Rasulullah ﷺ bergerak, sampai di Zul Hulaifah sebelum masuk waktu Ashar. Di sana Rasulullah menunaikan sholat sunat dua rakaat dan bermalam.
Keesokkan harinya setelah sholat Subuh, Rasulullah ﷺ memberitahukan kepada semua sahabat yang hadir:
"Tadi Malam aku telah mendapat pemberitahuan dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang menyabdakan: Sholatlah kamu di lembah yang penuh berkat ini dan niatkanlah wahai Muhammad: Umrah dikerjakan bersama-sama Haji".
Sebelum Rasulullah ﷺ menunaikan sholat dzuhur di hari itu, terlebih dahulu Rasulullah bersuci dan mengenakan pakaian ihram, kemudian Aisyah menyapukan minyak wangi dan kasturi pada diri Rasululah.
Aisyah menyapukan di badannya dan kepalanya hingga nampak berkilauan minyak kasturi di rambut dan di jenggotnya. Rasulullah ﷺ membiarkan tanpa membasuhnya dan kemudian menunaikan sholat dzuhur dua rakaat.
Setelah selesai sholat, Rasulullah ﷺ kemudian bertahlil di tempat sholatnya untuk memulai ibadah haji dan umrah, sebagai haji qiran.
Setelah itu barulah Rasulullah ﷺ bergerak dengan menunggangi untanya yang bernama Quswa', di situ Rasulullah bertahlil lagi sedang untanya kemudian bergerak.
Rasulullah meneruskan perjalanan suci ini hingga hampir memasuki Mekah, maka Rasulullah bermalam di Tawa.
Keesokkan harinya Rasulullah memasuki Mekah setelah sholat Shubuh, di pagi hari Ahad tanggal empat hari terakhir bulan Dzulhijjah tahun kesepuluh (10) Hijriah.
Selama delapan malam Rasulullah ﷺ menghabiskan waktu untuk perjalanannya yang sederhana itu dan apabila Rasulullah memasuki Masjid Haram, kemudian Rasulullah berthawaf mengelilingi Ka’bah dan melakukan Sa’i di antara Safa dan Marwah, tanpa merubah pakaian ihramnya, karena Rasulullah dalam mengerjakan haji kali ini secara qiran berserta dengan binatang sembelihannya.
Kemudian Rasulullah ﷺ singgah di Hajjun tanpa mengulangi thowaf melainkan thowaf rukun haji.
Rasulullah menyuruh para sahabat yang tidak mempunyai binatang sembelihan agar menjadikan ihram mereka itu sebagai umrah, dengan berthawaf mengelilingi Ka’bah, dan bersa’i di antara Safa dan Marwah, kemudian mengganti pakaian ihram dengan pakaian biasa.
Tetapi para sahabat ragu-ragu untuk melakukan perintah Rasulullah itu.
Kemudian Rasulullah menegaskan: "Bila maju untuk berbuat sesuatu, aku tidak akan kembali atau menarik kembali qurbanku ini. Dan bila aku tidak mempunyai binatang qurban pasti aku mengganti pakaian ihramku ini. Ayo! Kamu yang tidak memiliki binatang sembelihan, pakaian ihram segera diganti ". Kemudian mereka mematuhi petunjuk Rasulullah.
Pada hari kedelapan Dzulhijjah yang dikenali juga sebagai hari Tarwiyah, Rasulullah ﷺ bergerak menuju Mina. Di Mina Rasulullah telah menunaikan Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya' dan Shubuh.
Rasulullah berhenti di Mina beberapa saat hingga matahari naik barulah Rasulullah berjalan menuju Arafah.
Bersambung , , ,
Rabu, 20 Oktober 2021
Rasululoh sebagai teladan
PESAN PENTING MAULID NABI MUHAMMAD SAW
Buletin Kaffah No. 214 (08 Rabiul Awwal 1443 H/15 Oktober 2021 M)
Mayoritas umat Islam meyakini bahwa mengenang momentum Hari Kelahiran (Maulid) Nabi Muhammad saw. sangatlah penting. Tidak lain agar kita mampu menjadikan beliau sebagai satu-satunya sosok pegangan, model perilaku dan suri teladan (uswah) dalam semua aspek kehidupan. Sungguh dalam diri Rasulullah saw. terdapat suri teladan dalam berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara.
Mengenang kelahiran Nabi saw. juga agar kita bisa merealisasikan teladan beliau dalam menjalani hidup dan menata kehidupan. Dengan itu kita bisa sukses dunia dan akhirat. Semua teladan itu bisa kita dapati pada diri Rasul saw. Allah SWT berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Akhir serta banyak menyebut Allah (TQS al-Ahzab [33]: 21).
Nabi saw. adalah orang yang paling keras mujâhadah-nya dalam beribadah. Padahal beliau adalah sosok yang maksum (terbebas dari dosa) dan dijamin pasti masuk surga. Mujâhadah beliau dalam beribadah itu agar beliau menjadi hamba yang bersyukur.
Beliau juga adalah pribadi yang paling mulia akhlaknya. Aisyah ra. menyebut akhlak beliau adalah al-Quran. Aisyah ra. berkata, “Rasulullah adalah orang yang paling mulia akhlaknya. Tidak pernah berlaku keji. Tidak mengucapkan kata-kata kotor. Tidak berbuat gaduh di pasar. Tidak pernah membalas dengan kejelekan serupa. Akan tetapi, beliau pemaaf dan pengampun.” (HR Ahmad).
Beliau pun paling baik terhadap wanita. Beliau juga teladan terbaik dalam bertetangga, bergaul, berteman, berkawan dan bermuamalah. Dalam semua itu kita diperintahkan untuk menjadikan beliau sebagai teladan dan model panutan.
Kehadiran Rasulullah saw. dengan Islamnya di tengah-tengah umat manusia adalah untuk mengatur seluruh aspek kehidupan mereka. Baik dalam lingkup akidah, ibadah, muamalah hingga siyasah (politik). Jelas, Islam datang untuk mengatur kehidupan manusia, bukan untuk diatur oleh manusia sebagaimana yang dipahami oleh orang-orang sekuler liberal.
Teladan Rasul saw. bukan hanya dalam aspek akidah, spiritual, moral dan sosial saja. Tidak boleh keteladanan beliau hanya dibatasi pada aspek-aspek itu saja. Sebab jika demikian, hal itu sama saja mengerdilkan sosok beliau. Beliau juga memberikan teladan kepemimpinan dalam bernegara, berpolitik dalam dan luar negeri, menjalankan pemerintahan, menerapkan hukum dan menyelesaikan persengketaan.
Teladan Rasul saw. dalam semua aspek itu harus kita contoh. Kita harus berusaha merealisasikan keteladanan beliau di dalam menjalani hidup dan mengelola kehidupan. Hal itu sebagaimana yang Allah SWT perintahkan kepada kita:
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Apa saja yang Rasul berikan kepada kalian, terimalah. Apa saja yang dia larang atas kalian, tinggalkanlah. Bertakwalah kalian kepada Allah. Sungguh Allah amat keras hukuman-Nya (TQS al-Hasyr [59]: 7).
Topik pembicaraan ayat ini memang berkenaan dengan harta ghanîmah dan fay’ (harta rampasan perang). Namun demikian, makna ayat ini bersifat umum; meliputi segala yang Rasul saw. berikan dan segala yang beliau larang, termasuk di dalamnya perkara fay’. (Az-Zamakhsyari, Al-Kasysyâf, 4/503).
Maka dari itu, kita harus totalitas menjadikan Rasulullah saw. sebagai panutan dan suri teladan dalam segala aspek, baik dalam aspek individu, keluarga maupun negara; kecuali tentu saja hal-hal yang menjadi kekhususan bagi beliau saja (khawâsh ar-Rasûl) sebagaimana diterangkan oleh para ulama ushul.
Salah satu aspek teladan Rasul saw. yang saat ini penting untuk diaktualisasikan adalah teladan kepemimpinan Rasul saw. Teladan kepemimpinan Rasul saw. itu, ketika diaktualisasikan di tengah kehidupan, akan bisa menyelesaikan problem-problem yang mendera masyarakat modern ini, sekaligus membawa pada kehidupan yang dipenuhi ketenteraman dan berkah. Bagi kita, kaum Muslim, hal itu tentu kita yakini seiring dengan keyakinan kita terhadap Islam yang Rasul saw. bawa kepada kita.
Rasulullah Muhammad saw. bukan hanya pemimpin spiritual (za’îm rûhi), tetapi juga pemimpin politik (za’îm siyâsi). Dalam konteks saat ini, beliau dapat disebut sebagai pemimpin negara (ra’îs ad-dawlah). Allah SWT berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ
Tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk ditaati dengan izin Allah (TQS an-Nisâ` [4]: 64).
Ayat ini menegaskan bahwa kehadiran Rasulullah saw. tidak sebatas penyampai risalah semata. Beliau sekaligus juga pemimpin yang wajib ditaati setiap perintah dan larangannya. Hal ini ditegaskan dalam ayat selanjutnya, bahwa di antara bukti kesempurnaan iman adalah menjadikan Rasul saw. sebagai hakim dan menerima apapun keputusan beliau tanpa ada keberatan sedikitpun. Sepeninggal Rasul saw., hal itu adalah dengan menjadikan syariah sebagai hukum untuk memutuskan segala perkara (lihat: QS an-Nisâ` [4]: 65).
Rasul saw. juga memberikan teladan bagaimana menjalankan sistem pemerintahan Islam. Beliau membangun struktur Negara. Beliau menunjuk dan mengangkat para penguasa baik mu’awin, wali maupun ‘amil. Beliau menunjuk dan mengangkat para panglima dan komandan pasukan. Beliau membentuk kepolisian dan mengangkat kepala polisinya. Beliau mengangkat qâdhi (hakim) untuk berbagai wilayah. Beliau juga mengangkat para pegawai administratif yang disebut kâtib untuk berbagai urusan. Semua itu merupakan penjelasan atas kewajiban menerapkan hukum-hukum Islam.
Sebagai kepala negara di Madinah, Rasul saw. menerapkan syariah Islam secara menyeluruh sejak awal Negara Islam berdiri. Hal itu tertuang nyata di dalam Shahîfah atau Watsîqah al-Madînah (Piagam Madinah): “Jika kalian berselisih dalam suatu perkara, tempat kembali (keputusan)-nya adalah kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan kepada Muhammad saw…Apapun yang terjadi di antara pihak-pihak yang menyepakati piagam ini, berupa suatu kasus atau persengketaan yang dikhawatirkan akan menimbulkan kerusakan, tempat kembali (keputusan)-nya adalah kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan kepada Muhammad Rasulullah saw.” (Ibnu Hisyam, As-Sîrah an-Nabawiyyah, I/503-504).
Dalam menerapkan syariah Islam itu, Rasul saw. sangat konsisten. Misalnya, beliau menolak permintaan untuk meringankan hukuman terhadap wanita terpandang yang mencuri, meski permintaan itu disampaikan oleh orang yang sangat dekat dengan beliau. Bahkan ketika itu beliau bersabda, “Wahai manusia, sungguh orang-orang sebelum kalian itu binasa karena bila yang melakukan pencurian itu orang terpandang, mereka biarkan. Namun, bila yang mencuri itu kalangan rakyat jelata, mereka menerapkan hukuman atasnya. Demi Allah, kalau saja Fathimah putri Muhammad mencuri, sungguh akan aku potong tangannya.” (HR Muslim).
Rasul saw. juga menyatukan dan melebur masyarakat yang beliau pimpin menjadi satu kesatuan umat dengan ikatan yang kokoh, yakni ikatan akidah Islam. Beliau sekaligus melenyapkan ikatan-ikatan ‘ashabiyyah jâhiliyah, seperti ikatan kesukuan dan kebangsaan. KH Hasyim Asy’ari rahimahulLâh melukiskan, “Lalu hilanglah perbedaan-perbedaan kebangsaan, kesukuan, bahasa, mazhab dan nasionalisme yang selama ini menjadi penyebab permusuhan, kebencian dan kezaliman. Masyarakat pun–atas nikmat Allah–berubah menjadi bersaudara. Jadilah orang Arab, orang Persia, orang Romawi, orang India, orang Turki, orang Eropa dan orang Indonesia semuanya berperan saling menopang satu sama lain sebagai saudara yang saling mencintai karena Allah. Tujuan mereka semua hanya satu, yaitu menjadikan kalimat Allah menjadi unggul dan kalimat setan menjadi hina. Mereka mengabdi demi Islam dengan ikhlas. Semoga Allah mengganjar mereka dengan sebaik-baik balasan. Inilah Salman al-Farisi, Shuhaib ar-Rumi, Bilal al-Habasyi, dan yang lainnya. Mereka adalah di antara yang beriman kepada Allah dengan ikhlas, memperjuangkan dan menolong Islam dengan segala kekuatan yang mereka miliki, memprioritaskan kepentingan Islam di atas kepentingan bangsa dan kaum mereka. Ini karena mereka memandang bahwa ketaatan kepada Allah adalah di atas segalanya dan bahwa kebaikan atas kemanusiaan ada pada pengabdian mereka pada Islam.” (KH Hasyim Asy’ari, Irsyâd al-Mu`minîn ilâ Sîrah Sayyid al-Mursalîn, hlm 44).
Rasul saw. juga memimpin umat untuk menjalankan misi agung menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad. Islam dan penerapannya secara totalitas akhirnya merambah ke berbagai negeri menebarkan rahmat di setiap jengkalnya.
Ketika Rasul saw. wafat pada 12 Rabiul Awwal 11 H, kepemimpinan beliau itu dilanjutkan oleh para sahabat dalam sistem Khilafah selama era Khulafaur Rasyidin. Kepemimpinan itu merupakan sunnah Khulafaur Rasyidin yang juga Rasul saw. perintahkan untuk kita pegangi.
Alhasil, semua keteladanan Nabi saw. itu harus diteladani secara totalitas, termasuk keteladanan dalam kepemimpinan. Meneladani kepemimpinan Nabi saw. bukan hanya meneladani beliau sebagai sosok pemimpin, tetapi juga meneladani dan merealisasikan sistem yang beliau gariskan dan contohkan, yaitu sistem Islam, melalui penerapan syariah Islam secara menyeluruh. Termasuk syariah Islam tentang Khilafah. []
---*---
*Hikmah:*
Rasulullah saw. bersabda:
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ فَتَمَسَّكُوْا بِهَا وَعَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
“Oleh karena itu kalian wajib berpegang pada Sunnahku dan Sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk. Berpegang teguhlah pada sunnah itu dan gigitlah itu erat-erat dengan gigi geraham.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan at-Tirmidzi). []
---*---
Download file PDF versi mobile:
http://bit.ly/kaffah214m
Download file PDF versi cetak:
http://bit.ly/kaffah214
ROTIBUL HADAD
بسم الله الر حمن الر حيم
*السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ* ☕🙏
*اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ* 💝
_*LUANGKAN WAKTU ANDA 📖⌚*_
_*📒 RATIB AL-HADDAD*_
_*PAGI DAN SORE/DIMLM HARI 💥*_
_*راتب الحداد*_📿
ا لفا تحةإلى حبيبنارسول الله سيد نا محمد بن عبد الله و على آله و صحبه وأزواجه وذرياته أن الله يعلي درجاتهم في ا لجنة و ينفعنا بأسرارهم و أنوارهم وعلو مهم في الد ين والدنيا و الأخرة. الفاتحة...
1. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُِ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ. غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ..
2. وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ. لاَ اِلٰهَ اِلاَّ هُوَ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمُ. اَلله ُلاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ. لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ. لَهُ مَا فِي السَّمٰوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ. مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ. يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ. وَلاَيُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَۤاءَ. وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوَاتِ وَاْلأَرْضَ. وَلاَ يَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ..
3. ِللهِ مَا فِي السَّمٰوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ. وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ الله ُ. فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَۤاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَۤاءُ.وَالله ُعَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. اٰمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ. كُلٌّ اٰمَنَ بِاللهِ وَمَلٰۤئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ. لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ. وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ. لاَ يُكَلِّفُ الله ُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا. لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ. رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا. رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا. رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ. وَاعْفُ عَنَّاوَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا. أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ..
4. لاَ اِلٰهَ إِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِىْ وَيُمِيْتُ، وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ..
3×
5. سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ ِللهِ، وَلاَ اِلٰهَ إِلاَّ الله ُ، وَالله ُأَكْبَرُ.
3x
6. سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ..
3x
7. رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ..
3×
8. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ..
3×
9. أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ..
3×
10. بِسْمِ اللهِ الَّذِىْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِى اْلأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ..
3×
11. رَضِيْنَا بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍنَبِيًّا..
3×
12. بِسْمِ اللهِ، وَالْحَمْدُ ِللهِ، وَالْخَيْرُ وَالشَّرُّ بِمَشِيْئَةِ اللهِ..
3×
13. اٰمَنَّا بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ، تُبْنَا اِلَى اللهِ بَاطِنًا وَ ظَاهِرًا...
3×
14. يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِىْ كَانَ مِنَّا..
3×
15. يَا ذَاالْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ، أَمِتْنَا عَلَى دِيْنِ اْلإِسْلاَمِ..
7×
16. يَا قَوِيُّ يَا مَتِيْنُ، اِكْفِنَا شَرَّ الظَّالِمِيْنَ...
3×
17. أَصْلَحَ الله ُ أُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ، صَرَفَ الله ُشَرَّالْمُؤْذِيْنَ..
3×
18. يَا عَلِىُّ يَا كَبِيْرُ، يَا عَلِيْمُ يَا قَدِيْرُ، يَا سَمِيْعُ يَا بَصِيْرُ، يَا لَطِيْفُ يَا خَبِيْرُ..
3×
19. يَا فَارِجَ الْهَمِّ، يَا كَاشِفَ الْغَمِّ، يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ..
3×
20. أَسْتَغْفِرُ الله َرَبَّ الْبَرَايَا، أَسْتَغْفِرُ الله َمِنَ الْخَطَايَا..
4×
21. لاَ اِلٰهَ اِلاَّ الله ..
ُ50×
22. مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّفَ وّمَجَّدَ وَعَظَّمَ وَرَضِىَ الله ُتَعَالَى عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ..
23. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ الله ُأَحَدٌ. اَلله ُالصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْلَهُ كُفُوًا أَحَدٌ..
3×
24. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ..
1×
25. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ اِلٰهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِىْ يُوَسْوِسُ فِىْ صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ...
1×
التوسل
1.اَلْفَاتِحَةُ اِلَى رُوْحِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا رَسُوْلِ اللهِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ. اِنَّ الله َيُعْلِيْ دَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلاٰخِرَةِ وَيَجْعَلُنَا مِنْ حِزْبِهِمْ وَيَرْزُقُنَا مَحَبَّتَهُمْ وَيَتَوَفَّانَا عَلَى مِلَّتِهِمْ وَيَحْشُرُنَا فِى زُمْرَتِهِمْ. اَلْفَـاتِحَةَ…
2.اَلْفَاتِحَةُ اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِىٍّ بَاعَلَوِىٍّ وَاُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ وَذَوِى الْحُقُوْقِ عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ. اِنَّ الله َيَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيُعْلِيْ دَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ وَنَفَحَاتِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلاٰخِرَةِ. الفَـاتِحَةَ …
3.ثُمَّ اِلَى سَيِّدِنَا الْحَبِيْبِ صَاحِبِ الرَّاتِبِ قُطْبِ اْلاِرْشَادِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَلَوِىّ الْحَدَّادِ وَاُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ وَذَوِى الْحُقُوْقِ عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ. اِنَّ الله َيَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيُعْلِيْ دَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلاٰخِرَةِ. الفَـاتِحَةَ …
4.ثُمَّ اِلَى أَرْوَاحِ اْلاَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَاْلاَئِمَّةِ الرَّاشِدِيْنَ، ثُمَّ اِلَى أَرْوَاحِ وَالِدِيْنَا وَمَشَايِخِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَذَوِى الْحُقُوْقِ عَلَيْنَا أَجْمَعِيْنَ، ثُمَّ اِلَى أَرْوَاحِ أَمْوَاتِ هٰذِهِ الْبَلْدَةِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اِنَّ الله َيَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيُعْلِيْ دَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلاٰخِرَةِ. الفَـاتِحَةَ …
5.اَلْفَاتِحَةُ بِنِيَّةِ الْقَبُوْلِ وَالْوُصُوْلِ وَحُصُوْلِ تَمَامِ كُلِّ سُوْلٍوَمَأْمُوْلٍ وَصَلاَحِ الشَّانِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلاٰخِرَةِ دَافِعَةً لِكُلِّ شَرٍّ جَالِبَةً لِكُلِّ خَيْرٍ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا (وَِلأَوْلاَدِنَا) وَِلأَحْبَابِنَا وَمَشَايِخِنَا فِى الدِّيْنِ مَعَ اللُّطْفِوَالْعَافِيَةِ وَعَلَى نِيَّةِ أَنَّ الله َيُنَوِّرُ قُلُوْبَنَا وَقَوَالِبَنَا مَعَ التُّقَى وَالْهُدَى وَالْعَفَافِ وَالْمَوْتِ عَلَى دِيْنِ اْلاِسْلاَمِ وَاْلاِيْمَانِ بِلاَ مِحْنَةٍ وَلاَ اِمْتِحَانٍ بِجَاهِ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانِ جَامِعَةً لِكُلِّ نِيَّةٍ صَالِحَةٍ وَزِيَادَةً وَمَحَبَّةً فِى شَرَفِ الْحَبِيْبِ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. الفَـاتِحَةَ …
ثم يقرأ هذا الدعاء
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِاَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. سُبْحَانَكَ لاَ نُحْصِىْ ثَنَاءً عَلَيْكَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْضٰى وَلَكَ الْحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرِّضٰى. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلأَوَّلِيْنَ. وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنِا مُحَمَّدٍ فِى الَمَلإَِ اْلأَعْلَى اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَتَّى تَرِثَ اْلأَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ. اللّهُمَّ اِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْدِعُكَ أَدْيَانَنَا وَأَبْدَانَنَا وَأَنْفُسَنَا وَأَهْلَنَا وَأَوْلاَدَنَا وَأَمْوَالَنَا وَكُلَّ شَيْئٍ أَعْطَيْتَنَا. اللّهُمَّ اجْعَلْنَا وَاِيَّاهُمْ فِى كَنَفِكَ وَأَمَانِكَ وَجِوَارِكَ وَعِيَاذِكَ مِنْ كُلِّشَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِىْ عَيْنٍ وَذِىْ بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّ ذِىْ شَرٍّ، إِنَكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. اللّهُمَّ اجْعَلْنَا وَاِيَّاهُمْ بِالْعَافِيَةِ وَالسَّلاَمَةِ. وَحَقِّقْنَا وَاِيَّاهُمْ بِالتَّقْوَى وَاْلإِسْتِقَامَةِ. وَأَعِذْنَا وَاِيَّاهُمْ مِنْ مُوْجِبَاتِ النَّدَامَةِ فِى الْحَالِ وَالْمآلٍ، إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ. اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَِلأَوْلاَدِنَا وَلِمَشَايِخِنَا فِى الدِّيْنِ وَلِمُعَلِّمِيْنَا وَأَصْحَابِنَا وَمَنْ أَحَبَّنَا فِيْكَ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. وَصَلِّ اللّهُمَّ بِجَمَالِكَ وَجَلاَلِكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. اللّهُمَّ ارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. بِفَضْلِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
اللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
3×
يَا عَالِمَ السِّرِّ مِنَّا لاَ تَهْتِكِ السِّتْرَ عَنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَكُنْ لَنَا حَيْثُ كُنَّا )3×(يَا الله ُبِهَا يَا الله ُبِهَا يَا الله ُبِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ)3×(يَا لَطِيْفًا لَمْ يَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا فِيْمَا نَزَلَ إِنَّكَ لَطِيْفٌ لَمْ تَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا
وَالْمُسْلِمِيْنَ
3×
_*Selamat Beraktivitas mg ISTIQOMAH mendapatkan RIDHONYA keberuntungan Dunia Akhirat*_ _*HUSNUL KHOTIMAH Berkah Barokalloh Fiddunnya wal Aakhiroh*_🕌 🕋🐫
_*Jangan lupa sherring ke kontak wa ANDA berbagi PESAN 📿*_🙏
*الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ*
*بَارَكَ اللَّهُ فِيْكْم*
*ش كرا جزاكم الله خيرا كثيرا*
*آميــــن يَااَللَّهُ يَا رَبَّ العَالَمِيــــنَْ*َ 🤲 🤲🤲
_*SHOLLU ALANNABI MUHAMMAD (ﷺ)😘💞☂️*_♥️♥️♥️
Selasa, 19 Oktober 2021
Kelahiran Nabi Agung
MENYAMBUT DATANGNYA 12 ROBIUL AWAL, HARI LAHIRNYA SANG PEMIMPIN AGUNG, BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW.
Sayidah Aminah berkata, “Ketika aku mengandung “Kekasihku” Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, di awal masa kehamilanku, yaitu bulan Rajab.
Suatu malam, ketika aku dalam kenikmatan tidur, tiba tiba masuk seorang laki-laki yang sangat elok parasnya, wangi aromanya, dan tampak sekali pancaran cahayanya.
Dia berkata, “Marhaban bika Yaa Muhammad (Selamat datang untukmu Wahai Muhammad)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab “Aku Adam, ayah sekalian manusia”
“Apa yang engkau inginkan?”
“Aku ingin membawa kabar gembira. Bahagialah engkau wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Sayyidil Basyar” (Pemimpin Manusia)”
Pada bulan kedua datang seorang laki-laki, seraya berkata, “Assalamu’alaika Yaa Rasulallah (Salam untukmu wahai utusan Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Tsits”
“Apa yang engkau inginkan”
“Aku ingin menggembirakanmu, bergembiralah wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibut Ta’wil wal Hadits” (Pemilik Ta’wil dan Hadits)”
Pada bulan ketiga datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika Yaa Nabiyallah (Salam untukmu wahai Nabi Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Idris”
“Apa yang engkau inginkan”
“Gembiralah engkau Yaa Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyir Ro-iis” (Nabi Pemimpin)”.
Pada bulan keempat datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika Yaa Habiballah (Salam untukmu wahai Kekasih Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Nuh”
“Apa yang engkau inginkan”
“Bahagialah wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibun Nashri wal Futuh” (Pemilik Pertolongan dan Kemenangan)”.
Pada bulan kelima datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika Yaa Shafwatallah (Salam untukmu wahai Sahabat Karib Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Hud”
“Apa yang engkau inginkan”
“Bergembiralah wahai ibu Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibusy Syafa’ah fil yawmil Masyhud” (Pemilik Syafaat di Hari persaksian/ Hari kiamat)”.
Pada bulan keenam datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika Yaa Rohmatallah (Salam untukmu wahai kasih sayang Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Ibrohim AlKholil”
“Apa yang engkau inginkan”
“Bahagialah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Jalil” (Nabi yang Agung)”.
Pada bulan ketujuh datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika Yaa Manikhtaarohullah” (Salam untukmu wahai orang yang telah dipilih Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Isma’il Adz-Dzabih (Yang disembelih)”
“Apa yang engkau inginkan”
“Gembiralah Yaa Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Malih” (Nabi yang Elok)”.
Pada bulan kedelapan datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika Yaa Khirotallah” (Salam untukmu wahai pilihan Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Musa putra Imran”
“Apa yang engkau inginkan”
“Kabar gembira Yaa Aminah, engkau sedang mengandung “Man Yunzalu ‘alaihil Qur’an” (Orang yang akan diuturunkan padanya Al-Qur’an)”.
Pada bulan kesembilan, yakni bulan Robi’ul Awwal, datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika Yaa Rosulallah” (Salam untukmu wahai utusan Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Isa putra Maryam”
“Apa yang engkau inginkan”
“Gembiralah engkau Yaa Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Mukarrom wa Rosulil mu’adhom” (Nabi yang dimuliakan dan Rasul yang diagungkan)”.
Syaikh Nawawi Banten, Maulid Ibriz, hlm 17-19.
Detik-detik Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Telah disebutkan bahwa sesungguhnya pada bulan ke sembilan kehamilan Sayyidah Aminah (Robi'ul-Awwal) saat hari-hari kelahiran Nabi Muhammad SAW sudah semakin dekat, Alloh SWT semakin melimpahkan bermacam anugerah-Nya kepada Sayyidah Aminah mulai tanggal 1 hingga malam tanggal 12 Robiul-Awwal malam kelahiran Al-Musthofa Muhammad SAW.
Pada Malam Pertama (ke 1) :
Alloh SWT melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Pada malam ke 2 :
Datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad SAW yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Alloh SWT.
Pada malam ke 3 :
Datang seruan memanggil :
“Wahai Aminah … sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan mulia, Muhammad Rosululloh SAW yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Alloh SWT.”
Pada malam ke 4 :
Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan jelas.
Pada malam ke 5 :
Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabi Alloh Ibrohim AS.
Pada malam ke 6 :
Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad SAW memenuhi alam semesta.
Pada malam ke 7 :
Sayyidah Aminah melihat para Malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak.
Pada malam ke 8 :
Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan :
“Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi Agung, Kekasih Alloh SWT Pencipta Alam Semesta.”
Pada malam ke 9 :
Alloh SWT semakin mencurahkan rohmat kasih sayang kepada Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sakit, sedih, susah, dalam jiwa Sayyidah Aminah.
Pada malam ke 10 :
Sayyidah Aminah melihat tanah Tho’if dan Mina ikut bergembira menyambut akan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pada malam ke 11 :
Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad SAW.
Malam detik-detik kelahiran Nabi Muhammad SAW, tepat tanggal 12 Robi’ul-Awwal di sepertiga malam. Di malam ke 12 ini langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat itu Sayyid Abdul Mutholib (kakek Nabi Muhammad SAW) sedang bermunajat kepada Alloh SWT di sekitar Ka’bah. Sedangkan Sayyidah Aminah sendiri di rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya.
Tiba-tiba Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang masing² sangat jelita, anggun dan cantik, diliputi dengan cahaya kemilau yang memancar serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan.
Wanita pertama datang dan berkata :
”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yang Agung, Junjungan Semesta Alam. Beliaulah Nabi Muhammad SAW. Kenalilah aku, bahwa aku adalah Hawa istri Nabi Alloh Adam AS, ibunda seluruh ummat manusia, aku diperintahakan Alloh untuk menemanimu.”
Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaiakan kabar gembira :
“Aku adalah istri Nabi Alloh Ibrohim AS yang diperintahkan Alloh SWT untuk menemanimu.”
Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga :
”Aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Alloh untuk menemanimu.”
Datanglah wanita ke empat :
”Aku adalah Maryam, ibunda Isa AS datang untuk menyambut kehadiran putramu Muhammad Rosululloh.”
Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad SAW yang tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata.
Keajaiban berikutnya Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Alloh SWT dengan berbagai macam bahasa yang berbeda.
Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa beterbangan yang sangat indah berkilau cahayanya.
Detik berikutnya Alloh SWT memerintahkan kepada Malaikat Ridhwan agar mengomandokan seluruh bidadari sorga agar berdandan cantik dan rapi, memakai kain sutra dan segala macam bentuk perhiasan dengan bermahkotan emas, intan permata yang bergemerlapan, dan menebarkan wangi-wangian sorga yang harum semerbak ke segala penjuru, lalu beribu-ribu bidadari itu dibawa ke alam dunia oleh Malaikat Ridhwan, terlihat wajah bidadari² itu gembira.
Lalu Alloh SWT memanggil :
“Yaa Jibril … serukanlah kepada seluruh arwah para Nabi, para Rosul, para wali agar berkumpul, berbaris rapi, bahwa sesungguhnya Kekasih-Ku cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka mnyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW.
Yaa Jibril … perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu-pintu neraka dan perintahakan kepada Malaikat Ridhwan untuk membuka pintu-pintu sorga dan bersoleklah engkau dengan sebaik-baiknya keindahan demi menyambut kekasih-Ku Nabi Muhammad SAW.
Yaa Jibril… bawalah beribu ribu malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi, ketahuilah Kekasih-Ku Muhammad SAW telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruzzaman.”
Dan turunlah semua malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan beribu ribu malaikat.
Sayyidah Aminah melihat malaikat itupun berdatangan membawa kayu-kayu gahru yang wangi dan memenuhi seluruh jagat raya.
Pada saat itu pula mereka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula datanglah burung putih yang berkilau cahayanya mendekati Sayyidah Aminah dan mengusapkan sayapnya pada Sayyidah Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Nabi Muhammad Rosululloh SAW dan tidaklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya, tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad SAW bersujud kepada Alloh seraya mengucapkan :
“Allaahu Akbar ... Allaahu Akbar ... Wal-Hamdulillaahi Katsiro, Wasubhanallaahi Bukrotan wa Ashiila...”
Kegembiraan memancar dari setiap sudut alam raya, gemuruh Shalawat memenuhi semesta dengan bahasa yang berbeda beda dan dengan cara yang bermacam macam pula.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Tidaklah Kami MENGUTUS Engkau (Muhammad) Melainkan Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam (Al-Anbiya)
Allaahumma Sholli'alaa ala Sayyidinaa Muhammad Wa'alaali Sayyidinaa Muhammad
“Yaa Nabi Salam Alaika … Yaa Rosul Salam Alaika … Yaa Habib Salam Alaika … Shalawatullah Alaika ... ”
Semoga Shalawat dan Salam senantiasa tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW berserta kluarga & para shabat yang menngikutinya dan kita umatnya hinga Akhir zaman semoga kita memperoleh safaatnya kelak.
Yaa Allah Yaa Rabb..
Semoga engkau bangkitkan kami dalam barisan yang sama bersama Rasul kami Yaa Habibi Yaa Rasulullah
Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin
(Diriwayatkan dari Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-syafi’i. Dalam kitabnya “Anni’matul-Kubro ’alal-alam).
*Selamat menyambut hari kelahiran Rosululloh MUHAMMAD S.A.W*
Jika anda ingin di akui sebagai umat Rasulullah MUHAMMAD S.A.W SHARE ya biar makin banyak yang besar rasa cintanya terhadap Rasulullah SAW...
SHOLLU ALAN-NABI...
Allaahumma Sholli'alaa Sayyidinaa Muhammad.
Allaahumma Sholli 'Alaihi wa Sallam.
Kisah Rasul bagian 151
*KISAH RASULULLAH ﷺ*
Bagian 151
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
*Periode Ketiga*
*_periode pertama:_* _perjuangan dan peperangan_
*_periode kedua:_* _bangsa dan qabilah-qabilah arab berlomba lomba masuk islam._
Ini merupakan periode terakhir dalam perjalanan hidup Rasulullah ﷺ yang
mempertunjukkan pencapaian-pencapaian hasil usaha dakwahnya.
Setelah melalui waktu perjuangan jihad selama 20 tahun, kelelahan, kesengsaraan, peperangan dan pertarungan yang telah menumpahkan darah, semua ini telah Rasulullah ﷺ tempuh.
Pembukaan kota Mekah merupakan kemenangan yang sangat berarti yang telah dicapai oleh kaum muslimin di sepanjang tahun perjuangan mereka, suatu kemenangan yang telah mengubah peta dan urusan perjalanan hidup selanjutnya, serta merubah suasana dan kebiasaan bangsa Arab itu sendiri.
Pembukaan itu merupakan garis pemisah antara era lama dan era yang akan datang, di mana sebelumnya bangsa Arab-lah yang menjadi panutan mereka. Penundukkan kaum quraisy di bawah bendera islam dianggap sebagai penghapusan total terhadap pengaruh dan penyembahan berhala di semenanjung Arab.
Periode ini dapat dibagi menjadi dua fasa:
PEPERANGAN HUNAIN
Penaklukan kota Mekah terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Dengan satu pukulan yang menyentak, telah membingungkan seluruh bangsa Arab dan menjadikan seluruh qabilah yang berdekatan terkejut, mereka tidak berdaya untuk menghalanginya. Oleh karena itu mereka menyerah, tidak ada jalan lain selain menerima apa yang terjadi,
Akan tetapi beberapa qabilah yang merasa lebih kuat, ganas dan congkak, seperti suku Hawazin dan Thaqif, dan kemudian beberapa qabilah lain juga mengikutinya, seperti, qabilah Nasr, Jasyam, Saad bin Bakar dan beberapa individu dari Bani Hilal.
Mereka ini dari kelompok Qais Ailan, qabilah-qabilah ini tidak rela menerima kemenangan Islam. Oleh karena itu, mereka bersepakat untuk bersekutu dengan Malik bin Auf Nasri dan membuat keputusan untuk melawan kaum Muslimin.
Pergerakan Musuh dan Persinggahan Autas
Malik bin Auf sebagai pembesar negerinya, memimpin pergerakan untuk memerangi kaum Muslimin, dia membuat keputusan dengan membawa serta semua harta-harta, kaum wanita dan anak-anak mereka.
Kemudian mereka bergerak sampai di Autas, lembah yang terletak di daerah perkampungan Hawazin berdekatan "Hunain". Tetapi lembah Autas bukanlah lembah Hunain, lembah Hunain terletak berdekatan Zi Majaz. Jarak lembah Autas ke Mekah adalah sepuluh batu lebih ke arah Arafah.
Duraid bin Sammah
Ketika Malik bin Auf turun bersama orang banyak di Autas, di antara mereka adalah Duraid bin Sammah, seorang yang usianya sudah lanjut dan buta, akan tetapi memiliki pengetahuan tentang peperangan, berani dan berpengalaman.
Tanya Duraid:
"Di lembah kamu sekarang?"
Jawab yang hadir:
"Kita sekarang di Autas,"
maka kata dia: "Itu adalah tempat baik untuk kuda-kuda", dia berpikir bahwa "tidak ada peristiwa yang menyedihkan dan tanah lapang tidak diserang, tetapi apa itu? aku mendengar suara-suara unta dan teriakan keledai, bahkan kedengaran tangisan anak-anak dan suara kambing"
Jawab mereka: "Sebenarnya Malik bin Auf telah mengerahkan habis-habisan, bersama-sama prajurit adalah kaum wanita, harta-harta dan anak-anak mereka,"
kemudian dia menemui Malik bin Auf dan menanyakan kenapa semua dibawa.
Jawab Malik: "Aku akan menempatkan semua ini di belakang agar setiap tentara tetap bersemangat untuk mempertahankan haknya".
Kata Duraid: "Demi Allah, ini adalah tindakan seorang penggembala kambing, bukan tindakan seorang pemimpin bangsa. Apakah orang kalah dapat membawa pulang sesuatu?
Walaupun semuanya itu milik kau, tetapi tidak memberi faedah apa pun kepada seorang pahlawan selain dari pedang dan tombaknya. Seandai kau kalah berarti kau telah berbuat sia-sia terhadap keluargamu dan hartamu".
Kemudian dia bertanya kepada qabilah-qabilah lain dan pemimpin-pemimpinnya.
Dan katanya lagi: "Wahai Malik bin Auf, sebenarnya kau belum menyediakan perisai "Huwazin" ke leher-leher kuda-kuda mereka, Ayo letakkan mereka di dalam benteng-benteng negara mereka, kemudian majulah menghadapi pengikut Muhammad itu dengan kudamu, bila kemenangan berpihak kepadamu maka orang-orangmu akan mengikuti di belakangmu, tapi seandainya kau kalah maka keluargamu dan hartamu masih selamat".
Namun Malik bin Auf enggan mengikuti permintaan Duraid bin Sammah dengan menegaskan: "Demi Allah aku tidak akan lakukan, kau sudah lanjut usia, pemikiranmu pun sudah seperti anak-anak. Demi Allah, Hawazin mesti mengikuti perintahku, atau aku tusukkan pedangku ini ke perutmu hingga keluar dari belakangmu".
Sebenarnya Malik bin Auf tidak suka Duraid memainkan peranan, yang kelak akan disanjung namanya.
Maka jawab seluruh Hawazin: "Ya kami semua mengikut arahanmu".
Sekali lagi Duraid berkata: "Inilah hari yang belum pernah aku saksikan, sepertinya, aku tidak mau melepas peluang untuk melihat kesudahannya".
Kemudian dia bersyair:
Seandainya aku masih muda
Di medan perang aku maju
Medan pertempuran aku bakar
Tentara aku pimpin
Air mata aku usap
Kini peperangan bagaikan binatang
Ke ruang penyembelihan dituntun
*Pengintai Malik bin Auf*
Beberapa orang pengintai yang dikirim oleh Malik bin Auf datang kembali kepadanya memberi laporan dalam keadaan suara menggeletar.
Kata Malik bin Auf: "Apa ceritanya?"
Jawab mereka; "Kami dapati tentara serba putih di atas belakang kuda-kuda merah dan putih, kami ketakutan dan inilah laporan kami".
*Pengintai Rasulullah ﷺ*
Rasulullah telah mendapat pemberitahuan tentang pergerakan musuh, sebagai tindakan maka Rasulullah mengutus Abi Hadad Aslami, agar dia menyusup masuk ke tengah-tengah musuh dan tinggal di sana untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai mereka. Abu Hadad pun berangkat.
Bersambung , , ,
Mengenal Rosululloh
MONGGO DIKENALKAN KEPADA ANAK CUCU KITA...
jika anda rela membaca tentang artis berjam2,
maka buktikan bahwa anda LEBIH CINTA Nabi Muhammad saw dgn membaca tentang: Biografi Nabi Muhammad saw.
*BIODATA RASULULLAH S.A.W*
🖌 *Nama* : _Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hashim_.
🖌 *Tarikh lahir :* _Subuh hari Isnin, 12 Rabiulawal_ bersamaan 20 April 571 Masehi,
(dikenali sebagai Tahun Gajah; karena peristiwa tentara bergajah Abrahah yang menyerang kota Ka'bah)
🖌 *Tempat lahir* : Di rumah Abu Thalib, Makkah Al-Mukarramah.
🖌 *Nama bapak* : Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hashim.
🖌 *Nama ibu* : Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf.
🖌 *Pengasuh pertama* : Barakah Al-Habsyiyyah (digelar Ummu Aiman. Hamba perempuan bapak Rasulullah SAW).
🖌 *Ibu susu pertama* : Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab).
🖌 *Ibu susu kedua* : Halimah binti Abu Zuaib As-Sa'diah (lebih dikenali Halimah As-Sa'diah, suaminya bernama Abu Kabsyah).
*USIA 5 TAHUN*
💓 _Peristiwa pembelahan dada Rasulullah SAW yang dilakukan oleh dua malaikat_
ROSULALLAH MUHAMMAD SHOLLALLAHU'ALAIHI WASALLAM Manusia suci tanpa cela dan noda dibelah dadanya untuk menambah kesucian di dalam hatinya...
*USIA 6 TAHUN*
💓 _Ibunya Aminah binti Wahab ditimpa sakit dan meninggal dunia_ di Al-Abwa '
(sebuah kampung yang terletak di antara Makkah dan Madinah, baginda dipelihara oleh Ummu Aiman (hamba perempuan bapak Rasulullah SAW)
dan dibiayai oleh datuknya Abdul Muththalib.
*USIA 8 TAHUN*
💓 _Datuknya, Abdul Muththalib pula meninggal dunia_.
Baginda dipelihara pula oleh bapak saudaranya, Abu Thalib.
*USIA 9 TAHUN* (Setengah riwayat mengatakan pada usia 12 tahun).
💓Bersama bapak saudaranya, Abu Thalib bermusafir ke Syam atas urusan perniagaan.
💓Di kota Busra, negeri Syam, seorang pendeta Nasrani bernama Bahira (Buhaira) telah bertemu ketua-ketua rombongan untuk menceritakan tentang
pengutusan seorang nabi di kalangan bangsa Arab yang akan lahir pada masa itu.
*USIA 20 TAHUN*
💓Terlibat dalam peperangan Fijar. Ibnu Hisyam di dalam kitab 'Sirah', jilid1, halaman 184-187 menyatakan pada ketika itu usia Muhammad SAW ialah 14 atau 15 tahun. Baginda menyertai peperangan itu beberapa hari dan
berperanan mengumpulkan anak-anak panah sahaja.
💓Menyaksikan ' perjanjian Al-Fudhul ' ; perjanjian damai untuk memberi pertolongan kepada orang yang didzalimi di Makkah.
*USIA 25 TAHUN*
💓Bermusafir kali kedua ke Syam atas urusan perniagaan barangan Khadijah binti Khuwailid Al-Asadiyah.
💓Perjalanan ke Syam ditemani oleh Maisarah; lelaki suruhan Khadijah.
💓Baginda SAW bersama-sama Abu Thalib dan beberapa orang bapak saudaranya yang lain pergi berjumpa Amru bin Asad (bapak saudara Khadijah) untuk meminang Khadijah yang berusia 40 tahun ketika itu.
💓Mas kawin baginda kepada Khadijah adalah sebanyak 500 dirham.
*USIA 35 TAHUN*
💓Banjir besar melanda Makkah dan meruntuhkan dinding Ka'bah.
💓Pembinaan semula Ka'bah dilakukan oleh pembesar-pembesar dan penduduk Makkah.
💓Rasulullah SAW diberi kemuliaan untuk meletakkan 'Hajarul-Aswad' ke tempat asal dan sekaligus meredakan pertelingkahan berhubung perletakan batu tersebut.
*USIA 40 TAHUN*
💓Menerima wahyu di gua Hira' sebagai pelantikan menjadi Nabi dan Rasul akhir zaman.
*USIA 53 TAHUN*
💓Berhijrah ke Madinah Al-Munawwarah dengan ditemani oleh Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq.
💓Sampai ke Madinah pada tanggal 12 Rabiulawal / 24 September 622M.
*USIA 63 TAHUN*
💓Kewafatan Rasulullah SAW di Madinah Al-Munawwarah pada hari Isnin, 12 Rabiulawal tahun 11Hijrah / 8 Juni 632 Masehi.
*ISTERI-ISTERI RASULULLAH SAW*
💚 Khadijah Binti Khuwailid.
💚 Saudah Binti Zam'ah.
💚 Aisyah Binti Abu Bakar (anak Sayyidina Abu Bakar).
💚 Hafsah binti 'Umar (anak Sayyidina 'Umar bin Al-Khattab).
💚 Ummi Habibah Binti Abu Sufyan.
💚 Hindun Binti Umaiyah (digelar Ummi Salamah).
💚 Zainab Binti Jahsy.
💚 Maimunah Binti Harith.
💚 Safiyah Binti Huyai bin Akhtab.
💚 Zainab Binti Khuzaimah (digelar 'Ummu Al-Masakin', Ibu Orang Miskin).
*ANAK-ANAK RASULULLAH SAW*
1.💜 Qasim
2.💜 Abdullah
3.💜 Ibrahim
4.💜 Zainab
5.💜 Ruqaiyah
6.💜 Ummi Kalthum
7.💜 Fatimah Al-Zahra'
*ANAK TIRI RASULULLAH SAW*
💙 Halah bin Hind bin Habbasy bin Zurarah at-Tamimi (anak Sayyidatina Khadijah bersama Hind bin Habbasy. Ketika berkahwin dengan Rasulullah, Khadijah adalah seorang janda).
*SAUDARA SESUSU RASULULLAH SAW*
*_IBU SUSUAN/SAUDARA SUSUAN_*
1. Thuwaibah → Hamzah
2. Abu Salamah → Abdullah bin Abdul Asad
*_SAUDARA SUSUAN_*
1. Halimah Al-Saidiyyah → Abu Sufyan bin Harith bin Abdul Muthallib
2. Abdullah bin Harith bin Abdul ' Uzza
3. Syaima ' binti Harith bin Abdul ' Uzza
4. 'Aisyah binti Harith bin abdul ' Uzza
*BAPAK DAN IBU SAUDARA RASULULLAH SAW*
( _ANAK-ANAK KEPADA ABDUL MUTHTHALIB_)
1. Al-Harith
2. Muqawwam
3. Zubair
4. Hamzah *
5. Al-Abbas *
6. Abu Talib
7. Abu Lahab (nama asalnya Abdul Uzza)
8. Abdul Ka'bah
9. Hijl
10. Dhirar
11. Umaimah
12. Al-Bidha (Ummu Hakim)
13. Atiqah ##
14. Arwa ##
15. Umaimah
16. Barrah
17. Safiyah (ibu kepada Zubair Al-Awwam) *
Ktrgn: * masuk Islam.
## Ulama berselisih pendapat tentang Islamnya.
*Sabda Rasulullah SAW:*
_"Sesiapa yang menghidupkan sunnahku, maka sesungguhnya dia telah mencintai aku_
_Dan sesiapa yang mencintai aku niscaya dia bersama-samaku di dalam syurga"_
(Riwayat Al-Sajary daripada Anas )
اللهم صلى وسلم على سيدنا محمد وعلى آله واصحابه وسلم
Nabi Muhammad SAW - Manusia agung
*KENALI NABI MUHAMMAD S.A.W. SECARA LAHIRIAH*
💓Begitu indahnya sifat fisikal / jasmani Baginda, sehinggakan seorang ulama Yahudi yang pada pertama kalinya bertemu muka dengan Baginda lantas melafazkan keislaman dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh Baginda.
_Di antara kata-kata apresiasi para sahabat ialah:_
💞 Aku belum pernah melihat lelaki yang segagah Rasulullah saw..
💞 Aku melihat cahaya dari lidahnya.
💞 Seandainya kamu melihat Baginda, seolah-olah kamu melihat matahari terbit.
💞 Rasulullah jauh lebih cantik dari sinaran bulan.
💞 Rasulullah umpama matahari yang bersinar.
💞 Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah.
💞 Apabila Rasulullah berasa gembira, wajahnya bercahaya spt bulan purnama.
💞 Kali pertama memandangnya sudah pasti akan terpesona.
💞 Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat.
💞 Wajahnya seperti bulan purnama.
💞 Dahi baginda luas, raut kening tebal, terpisah di tengahnya.
💞 Urat darah kelihatan di antara dua kening dan nampak semakin jelas semasa marah.
💞 Mata baginda hitam dengan bulu mata yang panjang.
💞 Garis-garis merah di bahagian putih mata, luas kelopaknya, kebiruan asli di bahagian sudut.
💞 Hidungnya agak mancung, bercahaya penuh misteri, kelihatan luas sekali pertama kali melihatnya.
💞 Mulut baginda sederhana luas dan cantik.
💞 Giginya kecil dan bercahaya, indah tersusun, renggang di bahagian depan.
💞 Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan memancar dari giginya.
💞Janggutnya penuh dan tebal menawan.
💞 Lehernya kecil dan panjang, terbentuk dengan cantik seperti arca.
💞 Warna lehernya putih seperti perak, sangat indah.
💞 Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya.
💞 Rambutnya sedikit ikal.
💞 Rambutnya tebal kdg-kdg menyentuh pangkal telinga dan kdg-kdg mencecah bahu tapi disisir rapi.
💞 Rambutnya terbelah di tengah.
💞 Di tubuhnya tidak banyak rambut kecuali satu garisan rambut menganjur
dari dada ke pusat.
💞 Dadanya bidang dan selaras dgn perut. Luas bidang antara kedua bahunya lebih drpd biasa.
💞 Seimbang antara kedua bahunya.
💞 Pergelangan tangannya lebar, lebar tapak tangannya, jarinya juga besar
dan tersusun dgn cantik.
💞 Tapak tangannya bagaikan sutera yang lembut.
💞 Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik.
💞 Kakinya berisi, tapak kakinya terlalu licin sehingga tidak melekat air.
💞 Terlalu sedikit daging di bahagian tumit kakinya.
💞 Warna kulitnya tidak putih spt kapur atau coklat tapi campuran coklat dan putih.
💞 Warna putihnya lebih banyak.
💞 Warna kulit baginda putih kemerah-merahan.
💞 Warna kulitnya putih tapi sehat.
💞 Kulitnya putih lagi bercahaya.
💞 Binaan badannya sempurna, tulang-temulangnya besar dan kokoh.
💞 Badannya tidak gemuk.
💞 Badannya tidak tinggi dan tidak pula rendah, kecil tapi berukuran sederhana lagi gagah.
💞 Perutnya tidak buncit.
💞 Badannya cenderung kepada tinggi, semasa berada di kalangan org ramai
baginda kelihatan lebih tinggi drpd mereka.
*KESIMPULANNYA* :
Nabi Muhammad sa.w adalah manusia agung yang ideal dan sebaik-baik contoh sepanjang zaman.
Baginda adalah semulia-mulia insan di dunia.
_Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya, seperti Allah dan Rasul-Nya mencintai_
*Wallahu'alam*
Boleh/ Silahkan di share, Semoga bermanfaat...
Aamiin...🙏🏻🙏🏻
Sabtu, 16 Oktober 2021
Sholat didalam Ka'bah
KISAH RASULULLAH ﷺ
Bagian 148
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
*Rasulullah ﷺ Sholat di dalam Ka’bah*
Rasulullah masuk ke dalam Ka’bah bersama Usamah dan Bilal. Setelah Rasulullah ﷺ menutup pintu Ka’bah, Rasulullah berdiri membelakangi pintu Ka’bah, Rasulullah melangkah ke depan tiga hasta kemudian Rasulullah berhenti, sehingga dua tiang berada sebelah kirinya dan satu tiang berada di sebelah kanan Rasulullah. Di belakang Rasulullah ada tiga tiang, karena al-Haram pada waktu itu didirikan atas enam batang tiang. Kemudian Rasulullah sholat di situ.
Setelah selesai sholat Rasulullah berjalan-jalan di dalam Ka’bah, bertakbir di setiap sudutnya, lalu menyebut kalimah Tauhid, kemudian Rasulullah membuka pintu, ketika itu masyarakat Quraisy sudah memenuhi ruang masjid bersaf-saf, menunggu apa yang akan disampaikan oleh Rasulullah kepada mereka.
Rasulullah memegang pintu Ka’bah, sedang masyarakat Quraisy menunggu di bawah, Rasulullah bersabda:
"Tiada Tuhan melainkan Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, benar janji-Nya, membantu hamba-Nya, mengalahkan golongan Ahzab, ingatlah setiap warisan lama, setiap warisan Jahiliah serta harta benda atau darah, semuanya di bawah kakiku ini, kecuali penjaga Baitullah dan pemberi minum para Jemaah Haji.
Ingatlah, pembunuhan secara sengaja dengan menggunakan cemeti dan rotan dendanya terlalu berat, yaitu seratus ekor unta, empat puluh darinya dalam keadaan sedang mengandung.
Wahai masyarakat Quraisy, sesungguhnya Allah telah melenyapkan kesombongan jahiliah, sikap bermegahan dengan membanggakan keturunan, sebenarnya manusia itu adalah keturunan Adam sedang Adam diciptakan dari tanah.
Kemudian Rasulullah membaca ayat Alquran:
یٰۤاَیُّہَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقۡنٰکُمۡ مِّنۡ ذَکَرٍ وَّ اُنۡثٰی وَ جَعَلۡنٰکُمۡ شُعُوۡبًا وَّ قَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوۡا ؕ اِنَّ اَکۡرَمَکُمۡ عِنۡدَ اللّٰہِ اَتۡقٰکُمۡ ؕ اِنَّ اللّٰہَ عَلِیۡمٌ خَبِیۡرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
{Al-Hujurat (الحجرات) / 49:13}
Kemudian Rasulullah menyambung sabdanya:
"Wahai kaum Quraisy, apa yang kamu fikirkan tentang apa yang akan aku lakukan terhadap kamu semua?"
Jawab mereka:
"Tentulah baik, karena saudara orang yang mulia, anak dari saudara kami yang mulia".
Maka jawab Rasulullah:
"Sesungguhnya aku berkata kepada kalian seperti Yusuf telah berkata kepada saudara-saudaranya:
Tidak ada cela atas kamu di hari ini, Ayo berjalanlah, kamu semua bebas."
*Kunci Ka'bah dikembalikan kepada penjaganya*
Setelah semuanya itu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم duduk kembali di dalam Masjid, Ali bin Abi Talib (r.a) berdiri dan menemui Rasulullah sambil memegang kunci pintu Ka’bah, dan berkata:
"Wahai Rasulullah, berilah tugas menjaga Ka’bah dan tugas memberi minum kepada kami, semoga Allah memberi sholawat kepada engkau".
(dalam riwayat yang lain yang mengajukan permohonan Abbas)
Rasulullah bersabda:
"Untuk Utsman bin Talhah" Karena itu dijemput dan dibawalah Utsman bin Talhal ke depan Rasulullah dan Rasulullah berkata:
"Ini kunci untuk engkau, hari ini adalah hari kebaikan dan menunaikan janji".
Menurut riwayat Ibn Sa'ad dalam kitabnya al-Tabaqat, Rasulullah telah berkata kepada Utsman Ketika penyerahan kunci itu dengan sabdanya:
"Ambillah kunci ini untuk selama-lamanya, ia tidak akan dirampas kecuali oleh orang yang zalim, sesungguhnya Allah telah meletakkan amanatnya kepada kamu, dan makanlah segala sesuatu rezeki yang sampai kepadamu dari rumah Allah ini dengan ma'ruf".
*Bilal berazan di atas Ka'bah*
Ketika masuk waktu sholat Rasulullah pun menyuruh Bilal (r.a) memanjat ke atas Ka’bah untuk menyuarakan azan dari atas Ka’bah.
*Sholat pembukaan Ka'bah atau sholat syukur*
Pada hari itu Rasulullah masuk ke dalam rumah Ummu Hani binti Abi Talib, untuk bersuci
kemudian sholat delapan rakaat di dalam rumahnya, ketika itu adalah waktu dhuha, ada
orang menyangka Rasululluh sholat dhuha, yang sebenarnya Rasulullah sholat kemenangan atas pembukaan kota Mekah.
Pada waktu itu Ummu Hani pun memberi perlindungan kepada dua orang mertuanya, maka kata Rasulullah:
"Kami melindungi orang yang dilindungi oleh Ummu Hani". Sebelumnya saudaranya Ali bin Abi Talib menuntut untuk membunuh mereka berdua, namun Ummu Hani telah menutup pintu rumahnya, karena itulah maka Ummu Hani bertanya kepada Rasulullah dan Rasulullah pun memberi penegasan kepada Ummu Hani.
Bersambung
Jumat, 15 Oktober 2021
Sholawat
SHALAWAT SULTHON
Mimpi Mahmud Al Ghaznawi/Al Ghornawi.
Ada seorang Sulthon (Raja) yang bernama Sulthon Mahmud Al Ghaznawi/Al Ghornawi. Sepanjang hidupnya Raja ini selalu
menyibukkan dirinya dengan membaca shalawat kepada nabi Muhammad SAW.
Setiap selesai shalat subuh, sang raja membaca shalawat sebanyak 300.000 kali. Begitu asyiknya raja membaca shalawat sebanyak itu, seolah-olah beliau lupa akan tugasnya sebagai seorang raja, yang di pundaknya tertumpu berbagai tugas negara dan berbagai macam harapan rakyatnya yang bergantung padanya. Sehingga kalau pagi tiba, sudah banyak rakyatnya yang berkumpul di istana menunggu sang raja, untuk mengadukan persoalannya.
Namun sang raja yang ditunggu-tunggu tidak kunjung hadir. Sebab sang raja tidak akan keluar dari kamarnya, walau hari telah siang, jika belum menyelesaikan wirid shalawatnya.
Setelah kejadian ini berlangsung agak lama, pada suatu malam beliau bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW.
Di dalam mimpinya, Rasulullah SAW bertanya, “Mengapa kamu berlama-lama di dalam kamar? Sedangkan rakyatmu selalu menunggu kehadiranmu untuk mengadukan berbagai persoalan mereka.” Raja menjawab, “Saya duduk berlama-lama begitu, tak lain karena saya membaca shalawat kepadamu sebanyak 300.000 kali, dan saya berjanji tidak akan keluar kamar sebelum bacaan shalawat saya selesai.”
Rasulullah SAW lalu berkata, “Kalau begitu kasihan orang-orang yang punya keperluan dan orang-orang lemah yang memerlukan perhatianmu. Sekarang aku akan ajarkan kepadamu shalawat yang apabila kamu baca sekali saja, maka nilai pahalanya sama dengan bacaan 100.000 kali shalawat.
Jadi kalau kamu baca tiga kali, pahalanya sama dengan 300.000 kali shalawat yang kamu baca.” Rasulullah SAW lalu membacakan lafazh shalawat yang kemudian dikenal dengan nama shalawat sulthon.
Akhirnya, raja Mahmud lalu mengikuti anjuran Rasulullah SAW tersebut, yaitu membaca shalawat tadi sebanyak tiga kali. Dengan cara demikian,shalawat dapat beliau baca dan urusan negara dapat dijalankan dengan sempurna.
Setelah beberapa waktu mengamalkan shalawat itu, raja kembali bermimpi bertemu Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepadanya, “Apa yang kamu lakukan, sehingga malaikat kewalahan menuliskan pahala amalmu?” Raja menjawab, “Saya tidak mengamalkan sesuatu, kecuali mengamalkan shalawat yang anda ajarkan kepada saya itu.”
(Kitab Al Qirthos Fi Manaqib Al Attas => Al Habib Ali bin Hasan Al Attas)
Ini Shalawatnya :
ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤٰﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﺭَﺣْﻤَﺔِ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﻓَﻀْﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﻣَﺎ ﻓِﻰ ﻋِﻠْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﻛَﻠِﻤَﺎﺕِ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﻛَﺮَﻡِ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﺣُﺮُﻭْﻑِ ﻛَﻼَﻡِ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﻗَﻄْﺮِ ﺍْﻻَﻣْﻄَﺎﺭِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﻭَﺭَﻕِ ﺍْﻻَﺷْﺠَﺎﺭِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﺭَﻣْﻞِ ﺍْﻟﻘِﻔَﺎﺭِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﺍْﻟﺤُﺒُﻮﺏِ ﻭَ ﺍﻟﺜِّﻤَﺎﺭِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﻣَﺎ ﺍَﻇْﻠَﻢَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞُ ﻭَ ﺍَﺷْﺮَﻕَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﻣَﻦْ ﺻَﻞَّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﻳُﺼَﻞِّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﺍَﻧْﻔَﺎﺱِ ﺍﻟْﺨَﻠَﺎﺋِﻖِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﻧُﺠُﻮْﻡِ ﺍﻟﺴَّﻤَﻮَﺍﺕِ
ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﻛُﻞِّ ﺷَﻰْﺀٍ ﻓِﻰ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍْﻻَﺧِﺮَﺓِ ﻭَﺻَﻠَﻮَﺍﺕُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻭَ ﻣَﻼَﺋِﻜَﺘِﻪِ ﻭَ ﺍَﻧْﺒِﻴَﺎﺋِﻪِ ﻭَ ﺭُﺳُﻠِﻪِ ﻭَ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﺧَﻠْﻘِﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ ﻭَ ﺍِﻣَﺎﻡِ ﺍْﻟﻤُﺘَّﻘِﻴْﻦَ ﻭَ ﻗَﺎﺋِﺪِ ﻏُﺮِّ ﺍْﻟﻤُﺤَﺠَّﻠِﻴْﻦَ ﻭَ ﺷَﻔِﻴْﻊِ ﺍْﻟﻤُﺬْﻧِﺒِﻴْﻦَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَ ﺍَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ ﻭَ ﺍَﺯْﻭَﺍﺟِﻪِ ﻭَ ﺫُﺭِّﻳَﺘِﻪِ ﻭَ ﺍَﻫْﻞِ ﺑَﻴْﺘِﻪِ ﻭَ ﺍْﻻَﺋِﻤَّﺔِ ﺍﻟْﻤَﻀِﻴْﻦَ ﻭَ ﺍﻟْﻤَﺸَﺎﺋِﺦِ ﺍﻟْﻤُﺘَﻘَﺪِّﻣِﻴْﻦَ ﻭَ ﺍﻟﺸُّﻬَﺪَﺍﺀِ ﻭَ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴْﻦَ ﻭَ ﺍَﻫْﻞِ ﻃَﺎﻋَﺘِﻚَ ﺍَﺟْﻤَﻌِﻴْﻦَ ﻣِﻦْ ﺍَﻫْﻞِ ﺍﻟﺴَّﻤَﻮَﺍﺕِ ﻭَ ﺍْﻻَﺭَﺿِﻴْﻦَ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﻳَﺎ ﺍَﺭْﺣَﻢَ ﺍﻟﺮَّﺣِﻤِﻴْﻦَ ﻭَ ﻳَﺎ ﺍَﻛْﺮَﻡَ ﺍْﻻَﻛْﺮَﻣِﻴْﻦَ ﻭَ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ
“Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah rahmatnya Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah keutamaan dari Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah ciptaan Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah apa-apa yang ada dalam pengetahuan Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah kalimat Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah kemuliaan dari Allah.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah huruf Kalamullah (Kitab-Kitab Allah).
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak tetesan air hujan.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah daun-daun pepohonan.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah butir pasir di gurun.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah biji-bijian dan buah-buahan.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah yang dinaungi kegelapan malam dan diterangi oleh benderang siang.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah orang yang telah bershalawat kepadanya.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah orang yang belum bershalawat kepadanya.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah napas-napas makhluk ciptaan.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah apa yang ada di seluruh langit.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah tiap-tiap sesuatu yang ada di dalam dunia dan akhirat. Dan segenap shalawat dari Allah beserta para malaikat-Nya, dan para Nabi-Nya, dan para Rasul-Nya, dan seluruh ciptaan-Nya, semoga tercurah atas junjungan para Rasul, pemimpin orang-orang yang bertaqwa, pemuka para ahli surga, pemberi syafa’at orang-orang yang berdosa, Nabi Muhammad dan juga atas keluarganya, para sahabatnya, istri-istrinya, keturunannya, ahli baitnya, para pemimpin yang telah lampau, para guru yang terdahulu, para syuhada dan orang-orang soleh, dan yang senantiasa taat kepada Allah seluruhnya, dari penghuni bumi dan langit, dengan rahmat-Mu, wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang, dan Engkau Yang Maha Mulia dari semua yang mulia, segala pujian bagi Allah Tuhan alam semesta.”.
Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar bin Ahmad Al ‘Aydrus) ijazahkan shalawat Sulthon ini bagi sesiapa saja yang mahu mengamalkannya.
Masjid Dhirar
KISAH RASULULLAH ﷺ
Bagian 147
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
Masjid Dhirar
Sejak sebelum kaum muslimin hijrah, di Madinah ada seorang pendeta Nasrani bernama Abu Amir. Ia adalah orang terpandang di suku Kha'raj. Setelah Islam menyebar luas Abu Amir pun menunjukkan kebencian kepada Rasulullah ﷺ dan para pengikutnya. Bahkan diam-diam Abu Amir telah menghasut Quraisy agar memerangi Rasulullah ﷺ. Namun ketika akhirnya Mekah ditaklukan, Abu Amir berpaling ke Romawi.
Kaisar Heraklius mengizinkan Abu Amir tinggal di wilayah Romawi agar bisa bersama-sama menyusun rencana jahat terhadap Rasulullah ﷺ.
Dari tempat yang baru itulah Abu Amir menulis surat kepada orang-orang munafik Madinah. Ia menceritakan bahwa Heraklius siap membantu. Namun lebih dahulu harus dibangun sebuah markas agar orang-orang dapat berkumpul untuk melaksanakan rencana jahat terhadap Rasulullah ﷺ.
Maka dengan cerdik orang-orang munafik Madinah membangun sebuah markas. Markas tersebut bukan berbentuk rumah atau benteng melainkan sebuah masjid. Padahal di dekat situ sudah ada masjid Quba yang didirikan Rasulullah ﷺ. Jika orang-orang menanyakan hal ini, kaum munafik itu beralasan supaya pada malam-malam yang sangat dingin orang di sekitar sini bisa mendapat tempat shalat yang lebih dekat.
Masjid ini *telah selesai* dibangun sebelum Rasulullah ﷺ berangkat *ke Tabuk*. Orang-orang munafik mendatangi Rasulullah ﷺ meminta agar beliau sudi kiranya shalat di sana. Tujuan utama mereka adalah, jika Rasulullah ﷺ mau sholat di sana maka masjid itu tidak akan lagi dicurigai.
Namun ketika itu Rasulullah ﷺ bersabda,
"Kami sekarang mau berangkat, insya Allah nanti setelah pulang."
Sebelum Rasulullah ﷺ tiba di Madinah dari Tabuk, Jibril turun membawa berita tentang masjid Dhirar yang dibangun untuk memecah belah dan membuat orang kembali kafir.
Maka begitu tiba di Madinah beliau memerintahkan kepada beberapa sahabat untuk menghancurkan Masjid itu sampai rata dengan tanah.
Setelah gembira karena meraih kemenangan dari Romawi dan orang munafik, kembali kesedihan menimpa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
*Ibrahim Wafat*
Khadijah melahirkan dua anak laki-laki untuk Rasulullah ﷺ yaitu Qosim dan Thahir, namun keduanya meninggal ketika masih bayi di pangkuan ibunya.
Setelah Khadijah wafat berturut-turut ketiga putri Rasulullah ﷺ meninggal hingga yang tersisa hanyalah Fatimah Az-Zahra. Karena itu kita dapat memahami betapa besarnya rasa sayang Rasulullah ﷺ kepada Ibrahim anaknya yang lahir dari Mariyah. Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Ibrahim si bayi mungil jatuh sakit yang sangat menghawatirkan.
Tatkala ajal Ibrahim sudah dekat Rasulullah ﷺ diberitahu. Karena begitu sedih Rasulullah ﷺ berjalan sambil memegang dan bertumpu pada tangan Abdurrahman bin Auf.
Rasulullah ﷺ mengambil bayi itu dari pangkuan ibunya ke pangkuannya sendiri. Hati beliau seolah remuk redam, tangan beliau menggigil saat memeluk Ibrahim. Dengan rasa pilu yang begitu mencekam sanubari Rasulullah ﷺ bersabda,
"Ibrahim kami tidak dapat menolongmu dari kehendak Allah."
Air mata Rasulullah ﷺ mengalir melihat bayinya sedang menarik nafas terakhir. Mariyah dan adiknya Shirin menangis menjerit-jerit. Namun Rasulullah ﷺ membiarkan mereka begitu. Setelah itu tubuh Ibrahim tidak bergerak lagi, nyawanya telah kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Rasulullah ﷺ bersabda,
"Oh Ibrahim kalau bukan karena soal kenyataan dan janji yang tidak dapat dibantah lagi bahwa kami akan segera menyusul orang yang mendahului kami, tentu kesedihan kami akan lebih dalam daripada ini."
Beliau diam sejenak kemudian bersabda lagi,
"Air mata boleh bercucuran, hati dapat merasa duka tapi kami hanya dapat berkata apa yang telah menjadi kehendak Allah dan bahwa kami, sungguh sedih terhadapmu wahai Ibrahim."
Beliau memandang Mariyah dan Shirin dengan penuh kasih. Beliau meminta keduanya lebih tenang dan berkata,
"Ia akan mendapatkan inang pengasuh dari surga. "
Pada saat itu terjadilah gerhana matahari, para sahabat berkata bahwa gerhana itu terjadi karena kematian Ibrahim, namun Rasulullah ﷺ bersabda,
"Matahari dan bulan adalah tanda kebesaran Allah yang tidak akan terjadi karena kematian atau kehidupan seseorang, kalau kamu melihat hal itu, berlindunglah dan berdzikirlah kepada Allah dengan melakukan shalat."
Bersambung
Do'a dalam Al-Quran
🌹🌹🌹
𔗫𔓘 Surah Dalam Al-Qur'an yang memiliki do'a khusus ˖ ᷎🧺 𖢇᭡
• Al-Mulk : selamat dari siksa kubur
• Al-Kahfi : Terhindar dari fitnah Dajjal
• Yaasiin : mempermudah segala urusan
• Al-Waqiah : dimudahkan rezekinya
• Ad-Dhuha : terhindar dari lalai / lupa
• Al-Baqarah : mengusir setan terutama dari dalam rumah
• Al-Hajj : supaya cepat mendapatkan jodoh
• Ar-Rahman : mendapat syafa'at di hari kiamat
• Al-Fatihah : obat segala penyakit dan obat segala kebaikan
• An-Nas & Al-Falaq : perlindungan dari gangguan jin, sihir, dan kejahatan manusia
• Al-Ikhlas : dibangunkan rumah di surga (baca 10× sehari)
Selasa, 12 Oktober 2021
Rosululloh SAW dan Ukasyah
Kita sdh masuk dibulan maulid biar tambah kecintaan kita kpd kanjeng Nabi yuk baca sebentar Mohon ijin share 1 cerita di ujung hidup seorang manusia yg sangat mencintai kita semua :
Allahuma Sholli'alaa Sayyidina Mu
Cerita yang tak pernah ada bosannya
Silahkan di Baca, rasakan dan nikmati setiap lekuk alur ceritanya, dan hadirkan jiwa ragamu dalam sekenario.
Assalamu'Alaikum Wr. Wb...
Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum wafat.
Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga keadaan beliau sangat lemah.
Pada suatu hari, Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua Sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kemudian, penuhlah Masjid dgn para Sahabat.
Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendpt Taushiyah dari Rasulullah SAW.
Beliau duduk dgn lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat,
menahan sakit yg tengah dideritanya.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat2ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kpdmu,
bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu2nya Tuhan yg layak disembah?"
Semua Sahabat menjwb dgn suara bersemangat,
"Benar wahai Rasulullah,
Engkau telah sampaikan kpd kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu2nya Tuhan yg layak disembah."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
"Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi,
dan setiap apa yg Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.
Akhirnya sampailah pada satu pertanyaan yg menjadikan para Sahabat sedih dan terharu.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya,
aku akan pergi menemui Allah SWT,
Dan sblm aku pergi,
aku ingin menyelesaikan segala urusan dgn manusia.
Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua.
Adakah aku berhutang kepada kalian?
Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut.
Karena aku tidak mau bertemu dgn Allah SWT dalam keadaan berhutang dgn manusia."
Ketika itu semua para Sahabat diam,
dan dalam hati masing2 berkata "Mana ada Rasullullah SAW berhutang dengan kita? Kamilah yg banyak berhutang kepada Rasulullah".
Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.
Tiba2 bangun seorang lelaki yg bernama UKASYAH,
seorg sahabat, mantan preman sblm masuk Islam, dan
dia berkata:
"Ya Rasulullah...
Aku ingin sampaikan masalah ini.
Seandainya ini dianggap hutang,
Maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa2".
Rasulullah SAW berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah".
Maka Ukasyah pun mulai bercerita:
"Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, suatu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cemeti ke belakang kuda.
Tetapi cemeti tsb tidak kena pada belakang kuda,
Tapi justeru terkena pada dadaku,
Karena ketika itu aku berdiri dibelakang kuda yg engkau tunggangi wahai Rasulullah".
Mendengar itu,
Rasulullah SAW berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau,
Maka hari ini aku akan terima hal yg sama."
Dengan suara yang agak tinggi,
Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."
Ukasyah se-akan2 tidak merasa bersalah mengatakan demikian.
Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah kepada Ukasyah.
"Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah. Bukankah Baginda sedang sakit..!!?
Ukasyah tidak menghiraukan semua itu.
Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cambuk di rumah Fatimah, anaknya.
Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah,
Kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?"
Bilal menjwb dengan nada sedih: "Cambuk ini akan digunakan Ukasyah untuk memukul Rasulullah."
Terperanjat dan menangislah Fatimah, seraya berkata:
"Kenapa Ukasyah hendak memukul Ayahku Rasulullah?
Ayahku sedang sakit,
kalau mau memukul,
pukullah aku anaknya".
Bilal menjawab: "Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua".
Bilal membawa cambuk tersebut ke Masjid lalu diberikannya kepada Ukasyah.
Setelah mengambil cambuk itu,
Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah.
Tiba2, Abu Bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil
berkata: "Ukasyah... kalau kamu hendak memukul,
pukullah aku..!!
Aku adalah orang yang pertama beriman dgn apa yg Rasulullah SAW sampaikan.
Akulah sahabatnya di kala suka dan duka.
Kalau engkau hendak memukul,
maka pukullah aku".
Rasulullah SAW bersabda: "Duduklah wahai Abu Bakar.
Ini urusan antara aku dgn Ukasyah".
Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah SAW. Kemudian Umar bin Khattab berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata:
"Ukasyah...
kalau engkau mau mukul, pukullah aku.
Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad,
bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya.
Itu dulu. Sekarang, tidak boleh ada seorang pun yg boleh menyakiti Rasulullah Muhammad SAW.
Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah,
maka langkahi dulu mayatku..!!"
Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah".
Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah, dan tiba2 berdirilah Ali bin Abu Talib, sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW.
Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah aku saja.
Darah yang sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah".
Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Ali,
ini urusan antara aku dengan Ukasyah".
Ukasyah semakin dekat dgn Rasulullah SAW. Tiba2 tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah SAW yaitu Hasan dan Husen.
Mereka berdua memegangi tangan Ukasyah sambil memohon...
"Wahai Paman,
pukullah kami Paman, Kakek kami sedang sakit,
Pukullah kami saja wahai Paman,,
sesungguhnya kami ini Cucu kesayangan Rasulullah SAW.
Dengan memukul kami, sesungguhnya itu sama dengan menyakiti Kakek kami,, wahai Paman."
Lalu Rasulullah SAW berkata: "Wahai Cucu2 kesayanganku, duduklah kalian.
Ini urusan kakek dengan Paman Ukasyah".
Begitu sampai di tangga mimbar,
dengan lantang Ukasyah berkata:
"Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawah sini..!!"
Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta beberapa sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah SAW didudukkan pada sebuah kursi,
lalu dengan suara tegas Ukasyah berkata lagi:
"Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju,
Ya Rasulullah."
Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah.
Tanpa ber-lama2 dalam keadaan lemah, Rasulullah SAW membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yg sangat indah; sedang beberapa batu terikat di perut Rasulullah, pertanda Rasulullah sedang menahan lapar...
Kemudian Rasulullah SAW berkata:
"Wahai Ukasyah,
Segeralah dan janganlah kamu ber-lebih2an.
Nanti Allah SWT akan murka padamu."
Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah SAW,, Cambuk di tangannya ia buang jauh2. Kemudian ia peluk tubuh Rasulullah SAW se-erat2nya,, sambil menangis sejadi-jadi2nya...
Ukasyah berkata:
"Ya Rasulullah, Ampuni aku,
Maafkan aku;
Mana ada manusia yg sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukannya, agar aku dapat merapatkan tubuhku dengan tubuhmu...
Karena Engkau pernah mengatakan "Barang siapa yang kulitnya pernah bersentuhan denganku, maka diharamkan api neraka atasnya."
Seumur hidupku aku ber-cita2 dapat memelukmu.
Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka.
Dan sungguh aku takut dengan api neraka.
Maafkan aku ya Rasulullah..."
Rasulullah SAW dgn senyum berkata:
"Wahai sahabat2ku semua, kalau kalian ingin melihat Ahli Syurga, maka lihatlah Ukasyah..!!"
Semua sahabat menitikkan air mata. Kemudian para sahabat bergantian memeluk Rasulullah SAW.
SEMOGA dengan membaca ini, bila ada air mata, ini membuktikan Kecintaan kita kepada Kekasih Allah SWT...
*Allahumma'sholli 'alaa Sayyidina Muhammad.*
*Allahumma sholli 'alayhi wassalam...*
Semoga Allah SWT selalu meridhai kita semua. Aamiin...
Ayo kita posting di WA tentang Keagungan Rasulullah SAW...
Jangan sampai kisah ini kalah populer dibanding berita2 yang ada saat ini..!!
Seluruh dunia mencintai Nabi SAW.
Kami ingin mengajak 500.000.000 Sholawat kepada Sahabat yang mencintai Rasulullah Muhammad SAW.
Dengan ribuan orang berdzikir,, Semoga Negara2 Islam diselamatkan Allah SWT. Hanya dengan membaca dan menyebarkan kpd rekan2 kita...
KITA SEMUA UMAT
RASULULLAH SAW..!!!
*ALLAHUMMA SHALLI'ALA SAYYIDINA MUHAMMAD,*
*WA'ALA AALI SAYYIDINA MUHAMMAD*
Kirim kepada semua teman Muslim dan INSYA ALLAH dalam beberapa menit nanti ramailah orang bersama-sama membaca Keindahan dan Keagungan Kepribadian Rasulullah SAW, Sang Manusia Agung Kekasih Allah SWT.
Selesai membacanya, kirimkanlah kepada teman2 kita yang lainnya. Dalam beberapa menit, berjuta org akan membacanya..!! Anda tak akan rugi apa2 pun; biarkan Cerita Haru tentang Manusia Agung Kekasih Allah SWT ini senantiasa berjalan..!!!```
❤
اللّٰهم صَلِّ عَلَی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَی آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدﷺ❤
PPDB TAHUN PELAJARAN 2021/2022
PPDB Tahun Pelajaran 2021/2022
🏫 PPDB Madrasah Aliyah & Madrasah Tsanawiyah JANNATURROICHAN Tahun Pelajaran 2021/2022 1. Madrasah Tsanawiyah Jannaturroichan 2. Madr...